https://chrome.google.com/webstore/list/most_popular_theme/6?hl=id&category=theme
Katakan cinta sebelum terlambat!
Pada suatu ketika, ada seorang wanita pegawai pemerintahan khalifah yang diam-diam menaruh hati pada Ibnu Hazm. Ia tak berterus-terang. Walau rasa cintanya menggebu-gebu di lubuk kalbu, ia malah menjadi “kura-kura dalam perahu”. Pura-pura tidak tahu.
Ia merahasiakan rasa cintanya. Ia menyembunyikannya di dalam hati, sampai jarak memisahkannya dengan sang idaman hati.
Kemudian setelah keduanya berpisah beberapa lama, barulah ia mengungkapkannya. Ia nyatakan rasa cintanya dengan terus-terang.
Apa tanggapan Ibnu Hazm? Apakah ia menyambutnya dengan tangan terbuka? Pucuk dicinta ulam tiba?
Tidak! Mendengar pernyataan cinta tersebut, Ibnu Hazm hanya bersyair sebagaimana termaktub di buku Di Bawah Naungan Cinta, hlm. 182:
Kau berpaling muka kala bisa katakan cinta.
Kala kesempatan tiada, baru kau ungkapkan rasa.
Kau katakan kala ku tak lagi memerlukan.
Kenapa tak sedari dulu, saat masih terbuka kesempatan.
Jadi, pernyataan cinta si wanita itu sudah terlambat. Ia bagaikan ketinggalan kereta. Keretanya sudah pergi jauh, beranjak ke stasiun lain, entah di mana. Sungguh pahit dirasa.
Pernahkah Anda alami pengalaman sepahit itu? Kalau sudah pernah, introspeksilah! Jangan sampai jatuh di lubang yang sama. Bila belum pernah mengalaminya, antisipasilah! Jangan sampai terjerembab di lubang yang menganga di depan mata.
Andai masih ragu ‘tuk nyatakan cinta, tanya kenapa! Kenapa hendak sembunyikan cinta di waktu yang tak tepat? Kenapa baru akan mengungkapkannya ketika sudah terlambat? Lebih baik, kalau memang cinta, katakan cinta!
puisi
Aku senang mencintaimu dengan terarah:
dengan sehembus bayu yang dideburkan
Ar-Rahim kepada segumpal darah
yang menjadikannya manusia.
Aku senang mencintaimu dengan tertata:
dengan selaksa aroma yang didesirkan
lebah pengolah buah di hening sarang
yang menjadikannya pencinta.
HADITS
Amal Ibadah yang Paling Dicintai Allah
Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra : Rasulullah Saw pernah bersabda, “perbuatan yang engkau lakukan tidak akan menyelamatkan engkau dari api neraka”, mereka berkata, “bahkan engkau sendiri ya Rasulullah?” Nabi Muhammad Saw bersabda, “bahkan aku sendiri, kecuali Allah melindungiku dengan kasih dan rahmatNya. Oleh karena itu lakukanlah perbuatan baik sepatut mungkin, setulus mungkin, sedapat mungkin dan beribadahlah kepada Allah pada pagi dan sore hari, pada sebagian dari malam hari dan bersikaplah al-qashd (mengambil pertengahan dan melaksanakannnya secara tetap) karena dengan cara itulah kamu akan mencapai (surga)”.Tulang dan Kotoran Binatang sebagai Makanan Jin
diriwayatkan dari Abu Hurairah ra. bahwa suatu ketika Nabi Saw membawa sebelanga air untuk berwhudu dan berhajat. (ketika ia [Abu Hurairah] mengikutinya, Nabi Saw bersabda, "siapa ini?" ia berkata, "aku, Abu Hurairah". Nabi Saw bersabda, "bawakan aku batu, jangan tulang atau kotoran hewan". Abu Hurairah selanjutnya berkata; maka dengan ujung bajuku aku membawakan sejumlah batu dan setelah itu pergi menjauh. setelah selesai, aku berjalan bersamanya dan berkata, "mengapa (kau melarangku membawa) tulang atau kotoran binatang?" Nabi Saw bersabda, "itu makanan jin".Menjaga Lidah dan Kemaluan
Diriwayatkan dari Aisyah ra : seseorang bertanya kepada Nabi Muhammad Saw, “apakah amal (ibadah) yang paling dicintai Allah?” Nabi Muhammad Saw bersabda,” amal (ibadah) yang dilakukan secara tetap meskipun sedikit”Ajaran Islam
“ | لا إله إلا الله محمد رسول الله Tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah | ” |
- Katakanlah: "Dia-lah Allah (Tuhan), Yang Maha Esa,
- Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu,
- Dia tiada beranak dan tiada pula diperanakkan,
- dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia."
- "(Dia) Pencipta langit dan bumi. Dia menjadikan bagi kamu dari jenis kamu sendiri pasangan-pasangan dan dari jenis binatang ternak pasangan- pasangan (pula), dijadikan-Nya kamu berkembang biak dengan jalan itu. Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah yang Maha Mendengar dan Melihat". (Asy-Syu'ara' [42]:11)
- "Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah salat untuk mengingat Aku". (Ta Ha [20]:14)
- "Wahai Ahli Kitab, janganlah kamu melampaui batas dalam agama dan janganlah kamu mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar. Sesungguhnya al-Masih, Isa putra Maryam itu adalah utusan Allah dan (yang diciptakan dengan kalimat-Nya) yang disampaikannya kepada Maryam dan (dengan tiupan ) roh dari-Nya. Maka berimanlah kamu kepada Allah dan rasul-rasul-Nya. Dan janganlah kamu mengatakan :"Tuhan itu tiga", berhentilah dari ucapan itu. Itu lebih baik bagi kamu. Sesungguhnya Allah Tuhan yang Maha Esa. Maha suci Allah dari mempunyai anak, segala yang di langit dan di bumi adalah kepunyaan-Nya. Cukuplah Allah sebagai Pemelihara".